Jumat 19 Mar 2021 08:44 WIB

Bahasa Arab: Dulu Pasang, Kini Surut

Apakah bahasa Arab adalah bahasa terkuat di dunia?

Bahasa Arab: Dulu Pasang, Kini Surut
Foto:

Bahasa sebagai identitas kultural

Bahasa adalah unsur universal kebudayaan yang paling utama. Jika bahasa mati maka matilah kebudayaannya, dan akhirnya matilah pula jati dirinya sebagai bangsa.

Anna Luisa Dalgneault, seorang penulis lagu, musisi, dan sarjana Antropologi Linguistik, mengatakan “When you are losing a language, you are losing much more than words and sentences and terms of things. You’re losing a whole worldview”. (Ketika kamu kehilangan bahasamu, kamu bukan hanya kehilangan kata-kata, kalimat dan istilah-istilah sejenisnya. Sesunggguhnya kamu sedang kehilangan pandangan dunia (ideologi). Mengapa bisa sedemikian seriusnya? Pasalnya, “Language is a fundamental pillar of cultural identity –you cannot mantain a cultural identity without mantaining the language. Leave us our language, and leave us our identity.

Kita orang Indonesia dalam mempertahankan dan mengembangkan bahasa Indonesia perlu belajar pada pengalaman bangsa Arab memperlakukan bahasa kebanggaannya sekarang ini, terutama ketika menghadapi tekanan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia yang semakin perkasa sekarang ini. Para ahli bahasa dan pemimpin Indonesia harus memiliki strategi, terutama strategi kebudayaan, bagaimana menjadikan bahasa Indonesia itu bisa bertahan dan menjadi bahasa yang terhormat di dunia ini.

Tantangan bahasa Inggris terhadap bahasa Indonesia di tanah air kita memang belum seberat dan separah yang dihadapi bahasa Arab di dunia Arab. Pasalnya, masih sangat sedikit orang Indonesia yang berbicara dengan bahasa Inggris. Tetapi melihat kecenderungan global sekarang ini pada saatnya rasa-rasanya, menurut prediksi saya, tantangan semacam itu akan datang juga.

Mengulang apa yang dikatakan oleh Anna Luisa Dalgneault di atas: ‘Bahasa adalah pilar utama sebuah identitas dan kebudayaan. Kamu tidak dapat mempertahankan identitas budayamu tanpa mempertahankan bahasamu. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Biarkan kami dengan bahasa kami, biarkan kami dengan identitas kami’. Bahasa ternyata sesuatu yang sangat serius, bukan?

https://suaramuhammadiyah.id/2021/03/15/bahasa-arab-dulu-pasang-kini-surut/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement