Kamis 18 Mar 2021 05:14 WIB

Qiyamul Lail Bisa Menjauhkan Diri dari Api Neraka

Qiyamul lail adalah semua ibadah shalat yang dilakukan pada malam hari.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kaum muslim barsiap melaksanakan salat sunnah malam hari (qiyamul lail) berjamaah di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (10/7).
Foto: Antara/Saptono
Kaum muslim barsiap melaksanakan salat sunnah malam hari (qiyamul lail) berjamaah di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Qiyamul Lail merujuk pada amalan ibadah yang dilakukan pada malam hari. Isnan Ansory menjelaskan dalam bukunya berjudul Qiyamul Lail dan Ramadhan, secara bahasa, qiyam bermakna berdiri dan al-lail di malam hari. Jadi, jika diambil pengertian, qiyamul lail adalah semua ibadah shalat yang dilakukan pada malam hari.

Melakukan ibadah pada malam hari akan mendapat banyak manfaat, di antaranya adalah menjauhkan diri dari api neraka. Dalam buku Shahih Fadhail A’mal oleh Syaikh Ali bin Muhammad al-Maghribi, Imam Bukhari meriwayatkan hadits no.1121:

Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, “Ketika Rasulullah masih hidup, ada seseorang apabila bermimpi, dia menceritakannya kepada Rasulullah. Lalu, aku berharap dapat mimpi untuk aku ceritakan kepada Rasulullah, sedang saat itu aku masih berusia remaja. Pernah aku tidur dalam masjid pada masa Rasulullah, kulihat dalam tidurku seolah-olah ada dua orang malaikat menarik lalu membawaku ke dalam neraka. Ternyata neraka itu berupa bangunan seperti bangunan sumur yang mempunyai dua tanduk yang di dalamnya terdapat orang-orang yang telah kukenali. Kemudian aku langsung mengucapkan ‘Aku berlindung kepada Allah dari ancaman api neraka.”

Ibnu Umar berkata, lalu seorang malaikat lain menemui kami dan berkata kepadaku, “Kamu tidak ditakuti.” Kemudian aku menceritakan (mimpi itu) kepada Hafshah, dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Sebaik-baik orang adalah Abdullah bin Umar jikalau dia mengerjakan shalat malam. Setelah itu, dia (Abdullah) tidak tidur pada malamnya kecuali sedikit sekali.”

Selain itu, Imam Abu Dawud meriwayatkan hadits no.1307:

Dari Aisyah, dia berkata “Janganlah kamu tinggalkan qiyamul lail karena Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Apabila dia sakit atau malas, maka dia shalat sambil duduk.”

Allah berfirman dalam surat as-Sajdah ayat 16-17:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement