REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menahan rasa lapar (puasa) yang dibarengi dengan mengingat Allah (zikir), kata Imam Ghazali akan membuat mata tembus pandang melihat sesuatu yang gaib. Hal ini seperti dikisahkan Dr
Zaprulkhan dalam bukunya 'Mukjizat Puasa Menggapai Pencerahan Melalui Ibadah Puasa Ramadhan'.
Ia menuliskan, suatu hari Rasulullah SAW mengunjungi sebagian sahabat 'ahlus suffah' sahabat beliau yang sangat miskin yang berada di bagian pinggir masjid Rasul. Ketika beliau melihat seorang anak muda yang berjalan sempoyongan.
"Kelihatannya dia kurang makan," kata Rasulullah
Karena bola matanya cekung, tubuhnya kurus kering, dan raut wajahnya tampak pucat sekali. Atas keadaan ini Beliau SAW mendekatinya dan bertanya. "Bagaimana keadaanmu hari ini?"
"Ya Rasulallah, aku memasuki waktu pagi ini dalam keadaan yakin pada semua yang telah engkau ucapkan. Sekarang aku dapat melihat dengan mata hatiku, sehingga semuanya terlihat jelas dan nyata di hadapanku," jawab pemuda ini.
Rasulullah SAW tak langsung percaya, beliau ingin mengetahui lebih jauh tentang apa yang disampaikan pemuda itu. Maka ditanya lagi pada pemuda itu.
"Segala sesuatu itu mempunyai tanda kau mengaku sebagai orang yang Ahlul yaqin, lalu apa yang menjadi tanda dari keyakinanmu?"
"Ya rasulallah, tanda keyakinan aku saat ini aku memperbanyak lapar dan haus di siang hari. Aku memperbanyak ibadah sholat dan dzikir di malam yang sunyi. Sehingga dengan semua ini, walaupun masih di dunia aku menyaksikan seluruh umat manusia dihimpun di padang mahsyar dan aku berada di antara mereka. Aku melihat para ahli surga menikmati kebahagiaan di dalamnya. Aku melihat para ahli neraka berteriak yakin penderitaannya. Aku mendengar Gejolak api neraka berputar-putar ditelingaku. Rasulallah sekiranya engkau ijinkan akan aku sebutkan siapa saja di antara sahabatmu yang termasuk ahli surga dan ahli neraka?"
Apa jawaban Rasulullah?" "Cukup sampai disini jangan kau terus kan!"
Amat banyak kata Dr Zaprulkhan kisah-kisah seperti ini yang mewartakan fenomena keajaiban yang disaksikan orang-orang yang terbuka mata hatinya. Tapi setidaknya kisah ini sudah cukup menjadi bukti bahwa rasa lapar bisa menjadi kendaraan yang mengantarkan tersingkapnya tirai mata hati seseorang.
Pemuda ahlussufah ini dengan rasa laparnya dapat mengintip sebagian rahasia alam malakut. Alasan inilah orang-orang arif menegaskan bahwa tidak akan terbuka rahasia alam malakut bagi orang-orang yang perutnya dalam keadaan kenyang.