REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada dua keutamaan bagi seorang muslim yang menyentuh hajar Aswad. Batu ini berasal dari surga, yang awalnya berwarna putih dan kini telah menghitam.
Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustaz Firanda Andirja, pertama, hajar aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi orang yang mengusapnya, Nabi ﷺ bersabda,
والله ليبعثنه الله يوم القيامة له عينان يبصر بهما ولسان ينطق به يشهد على من استلمه بحق
"Demi Allah, sungguh Allah akan membangkitkan Hajar Aswad pada hari kiamat. Ia memiliki dua mata yang ia melihat dengannya, ia bersaksi untuk siapa yang mengusapnya dengan kebenaran" (HR Tirmidzi).
Kedua, menyentuh hajar Aswad merupakan penyebab dihapuskannya dosa-dosa. Ubaid bin Umar berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma selalu berdesak-desakan di Rukun Yamani dan rukun Hajar Aswad. Maka, aku berkata, 'Wahai Abu Abdirrahman, sesungguhnya engkau berdesak-desakan di kedua rukun dengan desakan yang aku tidak pernah melihat seorang pun dari para sahabat Rasulullah ﷺ melakukannya'. Ibnu Umar berkata, 'Jika aku melakukannya, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 'Sesungguhnya mengusap Rukun Yamani dan rukun Hajar Aswad adalah penebus dosa-dosa' (HR Al-Hakim).
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Hajar Aswad turun dari surga, dan dia dalam kondisi lebih putih daripada susu. Maka dosa-dosa Bani Adam telah menjadikannya hitam", hadits riwayat At-Tirmidzi, dan Ahmad.
Al-Muhibb at-Thabari berkata, "Hajar Aswad tetap dalam kondisi hitam merupakan pelajaran bagi orang yang masih bisa melihat kebenaran, karena jika dosa-dosa bisa memengaruhi batu yang bersih maka pengaruh dosa kepada hati tentu lebih kuat".