Senin 15 Mar 2021 13:58 WIB

Dua Pesan Nabi Muhammad Terkait Ramadhan

Nabi Muhammad memberikan pesan terkait Ramadhan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Dua Pesan Nabi Muhammad Terkait Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Dua Pesan Nabi Muhammad Terkait Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perhatian Nabi Muhammad begitu besar terhadap bulan Ramadan, sehingga secara khusus beliau berkotbah pada akhir bulan Sya'ban. Apa isi khutbah Rasulullah SAW itu? Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal menyampaikan, bahwa isinya adalah nasihat dan peringatan kepada manusia yang beriman kepada Allah SWT agar jangan melalaikan bulan Ramadhan meskipun hanya satu detik.

"Dalam nasihatnya, beliau menjelaskan panjang lebar keutamaan bulan Ramadhan kemudian memberi beberapa petunjuk yang penting untuk diperhatikan," katanya.

Baca Juga

Pertama, hakikat Lailatul Qadar sebagai malam yang sangat penting. Kedua baginda Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT telah mewajibkan puasa pada bulan Ramadan dan Allah SWT telah menjadikan salat tarawih sebagai sunah.

Dari sini ini kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya dapat diketahui bahwa salat tarawih telah diperintahkan langsung oleh Allah. Adapun riwayat-riwayat yang menerangkan bahwa baginda Rasulullah SAW menisbatkan sunnah tarawih pada dirinya, maksudnya sebagai penguat perintah Allah.

 

"Sehingga para imam madzhab sepakat bahwa salat tarawih adalah sunnah," katanya.

Tertulis di dalam kitab Al Burhan, tidak seorangpun di antara kaum muslimin yang menolak kesepakatan itu kecuali kaum rafidhah (Syiah).

Maulana Syekh Abdul Wahab Dahlawi rahmatualaih dalam kitabnya Maa Tsabata telah menulis dari beberapa kitab fiqih, bahwa jika suatu masyarakat kota meninggalkan salat tarawih Makkah pemerintahannya, berhak memerangi mereka.

Ada orang-orang yang berpendapat, bahwa dengan hanya mendengarkan bacaan Alquran 1 khataman di masjid selama 8 atau 10 hari itu telah mencukupi, kemudian mereka meninggalkan salat Tarawih di malam-malam berikutnya.

Masalah ini perlu direnungkan kembali, sebab Sebenarnya ada dua sunnah yang berlainan dalam masalah ini:

Pertama mendengar atau membaca seluruh Alquran di dalam salat tarawih adalah sunnah tersendiri. Kedua salat tarawih pada setiap malam bulan Ramadan adalah sunnah tersendiri pula.

Bagi orang yang akan berpergian atau keadaannya sulit untuk menunaikan salat Tarawih di satu tempat, lebih baik yang mendengarkan Alquran satu khataman selama beberapa hari pada awal bulan Ramadan, sehingga tidak mengurangi amalan Alqurannya. Jika ada kesempatan melaksanakan salat tarawih di mana saja kamu hendaknya ia melaksanakannya. Dengan cara seperti ini tidak mengurangi amalan Alqurannya dan pekerjaannya pun tidak terbengkalai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement