REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ayah Nabi Muhammad SAW, Abdullah, meninggal ketika Rasulullah SAW masih di dalam kandungan. Lantas, kapan waktu pastinya ayah Nabi ini meninggal dunia?
Dalam maulid barzanji, umat Islam seringkali membaca: “Wa lamma tamma lihamlihi syahraani ala masyhuri al-aqwaali al-marwiyyati tuwufiyiya bil-madinati al-munawwarati abuhu abdullahi,”.
Yang artinya: “Ketika telah mencapai dua bulan dari kehamilan beliau (Nabi di dalam kandungan), sesuai dengan pendapat-pendapat populer yang diriwayatkan, wafatlah di Madinah Al-Munawwarah ayah beliau, Abdullah,”.
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, pendapat-pendapat lain yang diriwayatkan adalah ayah Nabi wafat setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yakni ketika beliau berusia dua bulan, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa ketika Nabi berusia 28 bulan.
Riwayat lain ada yang menyebut bahwa Abdullah meninggal saat Nabi berusia tujuh bulan, dan bahwa usia Abdullah ketika itu—menurut satu sumber yakni Al-Waqidi—yakni 25 tahun. Prof Quraish menjelaskan bahwa, yang pasti Nabi Muhammad yatim piau sesuai dengan penegasan yang ditekankan dalam Alquran Surah Ad-Dhuha ayat 6.