9. Tidak menekankan tasydid huruf ya’ dalam kata إيَّاك, seolah-olah dia membaca "إيَاك " (tanpa tasydid)
Arti kalimat إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ yang benar adalah “Hanya Allah yang kami sembah dan hanya kepada Allah lah kami meminta pertolongan. Tapi, kalau tasydid huruf ya’-nya tidak ditekankan bisa berubah makna menjadi, “Kami menyembah sinar matahari, dan kami meminta pertolongan sinar matahari.” Karena itu, harus hati-hati dalam membaca ini
10. Tidak memperjelas harkat kasrah dalam huruf alif dalam kata " اهدنا ", dan juga tidak memperjelas huruf Ha’
11. Mengganti huru Tha’ menjadi ta’ dalam kata الصِّرَاطَ , sehingga dia membacanya menjadi اهدنا الصراتَ (menggunakan huruf ta’)
12. Mengganti huruf shad dengan huruf syin dalam kata الصِّرَاطَ, sehingga dia membacanya menjadi "الشراط " (menggunakan huruf syin)
13. Mengganti huruf sin menjadi huruf shad dalam kata الْمُسْتَقِيمَ, sehingga dia membacanya menjadi "المصتقيم"
14. Mengganti huruf ta’ menjadi tha’ dalam kata الْمُسْتَقِيمَ, sehingga dia membacanya menjadi "المسطقيم"
15. Mengganti huruf dzal menjadi huruf za’ dalam kata الَّذِينَ, sehingga dia membacanya menjadi "الزين"
16. Dia memasukkan harakat dhommah pada huruf Ta’ dalam kata أَنْعَمْتَ, sehingga dia membacanya menjadi "أنعمتُ". Dan ini adalah kesalahan yang bisa mengubah artinya sepenuhnya
17. Beberapa orang ada yang membaca ghunnah (mendengung) pada huruf nun dalam kata أَنْعَمْتَ, dan itu tidak diperbolehkan
18. Huruf Ghin pada kata غَيْرِ seharusnya dibaca tebal, tapi banyak yang membacanya tipis
Jika Anda ingin mengetahui pengucapan yang benar, bacalah seperti dalam kata غليظ
19. Kesalahan umum selanjutnya adalah mengganti huruf dha’ menjadi dal pada kalimat الْمَغْضُوبِ, sehingga membacanya menjadi "المغدوب", atau mengubah suara huruf ghin dalam kata tersebut menjadi suara huruf qaf atau huruf kha’
20. Banyak yang salah saat membaca huruf mim dalam kata عَلَيْهِمْ وَلاَ. Seharusnya saat mim sukun bertemu dengan huruf waw dalam kalimat tersebut dibaca Idhhar (jelas), tapi justru banyak orang membacanya samar
21. Membaca tebal huruf lam dalam kata وَلاَ, seharusnya dibaca tipis
22. Menghilang bacaan mad dalam kalimat الضَّالِّينَ, sehingga dia seolah-olah membacanya menjadi "الضالين". Hukum bacaan kalimat ini adalah mad lazim mutsaqqal kilmi, sehingga harus dibaca panjanga enam harakat
Atau, ada ada juga orang membacanya kalimat ini menjadi " الدالين أو الطالين أو الظالي ", sehingga semua itu mengubah arti sepernuhnya.
Sumber: alukah