Jumat 05 Mar 2021 10:42 WIB

Penguasa Hari Pembalasan

Allah dapat bertindak dengan sepenuhnya terhadap semua makhluk-Nya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Penguasa Hari Pembalasan
Foto:

Sebab itu para pemikir dari zaman dahulu telah ada yang sampai kepada kepercayaan tentang adanya hari akhirat itu, semata-mata dengan jalan berpikir, antara lain Pitagoras. Filsuf ini berpendapat bahwa hidup di dunia ini merupakan bekal hidup yang abadi di akhirat kelak.

Sebab itu sejak dari dunia hendaklah orang bersedia untuk hidup yang abadi. Begitupun Sokrates, Plato dan Aristoteles berpendapat jiwa yang baik akan merasakan kenikmatan dan kelezatan di akhirat, tetapi bukan kelezatan kebendaan karena kelezatan kebendaan itu terbatas dan mendatangkan bosan dan jemu.

Hanya kelezatan rohani, yang betapa pun banyak dan lamanya, tidak menyebabkan bosan dan jemu. Di antara masyarakat Arab sebelum Islam terdapat beberapa pemikir dan pujangga yang telah mempercayai adanya hari kemudian, seperti Zuhair bin Abi Sulma yang meninggal dunia setahun sebelum Nabi Muhammad diutus Allah sebagai rasul. 

Tetapi banyak pula di antara mereka yang tidak mempercayai adanya hari kemudian. Menganggap kebangkitan sesudah kematian adalah dongeng.

Karena itu datanglah agama Islam membawa kepastian tentang adanya hari kemudian. Pada hari itu akan dihisab semua perbuatan yang telah dikerjakan manusia selama hidupnya, besar atau kecil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement