REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Adakalanya hati seorang hamba tertutup dan terhenti dalam perjalanannya menuju Allah SWT. Setidaknya terdapat dua faktor yang menyebabkan manusia terhalang dalam menuju Illahi.
Ibnu Athaillah dalam kitab Al-Hikam menjelaskan, dua hal yang menjadi penghalang itu adalah orang yang merasa cukup dengan ilmu, dan orang yang dikendalikan oleh nafsu dan syahwat.
Pada faktor pertama dijelaskan, penghalang yang bersumber dari cahaya seperti ilmu dan pengetahuan ini maksudnya adalah jika hati berhenti padanya, seorang hamba akan merasa cukup. Kemudian menjadikan ilmu pengetahuan itu sebagai tujuan dan maksud hidupnya.
Sedangkan dalam faktor kedua, penghalang yang bersumber dari kegelapan seperti nafsu dan syahwat. Ia digambarkan dengan ketebalan dan kegelapan karena tidak bisa dihilangkan kecuali dengan perjuangan dan penderitaan.
Ibnu Athaillah berkata: “Rubbama waqafatil-qulubu ma’al-anwaari kama hujibati an-nufusu bikatsaa-ifil-aghyaari,”. Yang artinya: “Adakalanya hati terhenti dan merasa nyaman bersama cahaya-cahaya yang meliputinya, sebagaimana jiwa yang tetap merasa nyaman bersama bayang-bayang ciptaan yang menutupinya,”.