Kamis 04 Mar 2021 06:28 WIB

Mengapa Kaum Quraisy Takut Mengikuti Dakwah Nabi?

Orang Quraisy takut diusir ketika mengikuti dakwah nabi

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saking besarnya tekanan dan juga gangguan dari kaum kafir terhadap dakwah Nabi, maka tak heran jika ajakan berdakwah Nabi kerap menuai rasa skeptis dari kaum Quraisy. Bahkan tak sedikit pula dari mereka yang mengungkapkan ketakutan itu.

Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Qashash ayat 57: “Wa qaaluu in nattabi’I al-huda ma’aka nutakhathaf min ardhina awalam numakkin lahum haraman aaminan yujbaa ilaihi tsamaraatu kulli syai’in rizqan min ladunna walakinna aktsarahum laa ya’lamun,”.

Yang artinya: “Dan mereka berkata: ‘jika kami mengikuti petunjuk bersamamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami’. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah Haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui,”.

Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan, Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur Al-Ufi dari Ibnu Abbas bahwasannya orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Seandainya kami mengikutimu niscaya orang-orang akan mengusir kami,”. Maka dalam merespons itu, Allah SWT pun menurunkan wahyu tersebut.

 

Adapun Syekh Imad Zuhair Hafidz berpendapat, makna dari kalimat ‘walakinna aktsarahum laa ya’lamun’ adalah kebanyakan mereka tidak mengetahui. Yakni tidak mengetahui akibat kebodohan dan kelalaian mereka yang sangat, serta mereka tidak memikirkan kesudahan urusan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement