Rabu 03 Mar 2021 16:29 WIB

6 Alasan di Balik Keruntuhan Kesultanan Ottoman

Ottoman runtuh pada pada 3 Maret 1924.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
6 Alasan di Balik Keruntuhan Kesultanan Ottoman. Para orang kaya di zaman Ottoman (ilustrasi)
Foto:

6. Peran Ottoman salah dalam Perang Dunia I

Berpihak pada Jerman dalam Perang Dunia I mungkin menjadi alasan paling signifikan atas runtuhnya Kesultanan Ottoman. Sebelum perang, Kesultanan Ottoman telah menandatangani perjanjian rahasia dengan Jerman.

Ternyata, keputusan tersebut merupakan pilihan yang sangat buruk. Dalam konflik berikutnya, pasukan Ottoman melakukan kampanye berdarah brutal di semenanjung Gallipoli untuk melindungi Konstantinopel dari invasi pasukan Sekutu pada 1915 dan 1916.

Pada akhirnya, Ottoman kehilangan hampir setengah juta tentara. Mayoritas dari mereka meninggal karena penyakit. Sekitar 3,8 juta orang terluka atau jatuh sakit. Pada Oktober 1918, kesultanan menandatangani gencatan senjata dengan Inggris dan berhenti perang.

Jika bukan karena perannya dalam Perang Dunia I, beberapa orang berpendapat Ottoman masih ada. Sejarawan di Cornell University, Mostafa Minawi percaya Kekaisaran Ottoman memiliki potensi berkembang menjadi negara federal multi-etnis dan multibahasa modern. Sebaliknya, menurutnya, Perang Dunia I memicu disintegrasi.

“Kesultanan Ottoman bergabung dengan pihak yang kalah. Akibatnya, saat perang berakhir, Pembagian wilayah kekaisaran Ottoman diputuskan oleh para pemenang,” kata Minawi. 

https://www.history.com/news/ottoman-empire-fall

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement