REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sahabat Nabi Muhammad ﷺ, Abdullah bin Abbas pernah bermimpi bertemu dengan Nabi. Dan mimpi tersebut berkaitan dengan kematian cucu Rasulullah ﷺ, al-Husain.
Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, Abdullah bin Abbas mengisahkan, pada suatu siang, aku bermimpi berjumpa Nabi ﷺ. Rambut beliau tampak kusut dan berdebu, dan beliau membawa sebuah botol berisi darah yang beliau punguti dari tanah. Aku kemudian bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang ada di dalam botol itu?" Beliau menjawab: "Ini adalah darah al-Husain dan para pengikutnya. Aku terus memungutinya sejak hari ini".
Ammar, yaitu orang yang meriwayatkan kisah ini, menyatakan, "Setelah kami mengingat-ingat kembali kejadian itu, ternyata kami mendapati bahwa al-Husain terbunuh pada hari tersebut" (Fadha-ilush Sha-habah).
Adapun perang Thaf di Karbala berujung pada kematian cucu Rasulullah ﷺ, al-Husain. Tragedi pada tahun 61 Hijriah itu merupakan musibah yang begitu besar.
Saat terbunuh, pada tubuh al-Husain terdapat 33 tikaman dan 34 tebasan pedang (Siyar A'lamin Nubala). Hampir tidak ada kalangan Ahlul Bait yang berhasil lolos dari maut pada tragedi berdarah di Karbala tanggal 10 Muharram itu, selain dua orang: Ali al-Ashghar yang dijuluki Zainal Abidin, dan al-Hasan bin al-Hasan.
Keduanya tidak ikut perang karena sedang sakit (Al Bidayah wan Nihayah). Menurut satu sumber, al-Hasan bin al-Hasan dinilai masih terlalu kecil sehingga musuh tidak membunuhnya (Tarikh ath-Thabari).