Rabu 03 Mar 2021 04:30 WIB

3 Sunatullah yang akan Tetap Ada di Dunia dan Hikmahnya

Ada sunatullah di dunia yang tetap ada di kehidupan dunia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ada sunatullah di dunia yang tetap ada di kehidupan dunia.
Foto:

2. Sunnah ibtila' (ujian)

Di antara sunah-sunah Rabbaniyah yang diingatkan Alquran adalah adanya ibtila’ (ujian). Sunatullah ini memposisikan umat Islam sebagai obyek atau sasaran cobaan Allah SWT.

Sunatullah ini untuk menguji mereka sesuai dengan imannya, dan untuk mengungkapkan kepada orang-orang pendusata tentang kebenaran. Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 2-3). 

3. Sunnah tadawul (hukum pergiliran)  

Salah satu sunatullah dalam hidup manusia adalah hukum pergiliran atau semacam siklus kehidupan. Kaidah pergiliran itu berlaku, orang-orang yang tadinya di atas tiba-tiba harus bergelimpangan di bawah, dan mereka yang tadinya berdarah-darah di bawah sekarang berkibar di puncak kejayaan. 

Untuk apa? Apakah untuk menangisi kekalahan, seperti tumpah ruahnya kesedihan para sahabat saat mengalami kekalahan pada perang Uhud dalam bentuk isak tangis dan derai air mata?. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Alquran:

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ "Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada." (QS Ali 'Imran: 140). 

Dengan sunnah tadawul, umat Islam dianjurkan untuk tidak pernah patah semengat. Semenderita apapun selalu tersedia kesempatan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Selain itu, umat Islam juga harus menjadi pribadi yang terus bertumbuh.  

 

Sumber: islamweb 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement