Orang-orang Qurasy sangat murka karena Yasir dan istrinya Sumayyah dan anaknya ‘Ammar teguh mempertahankan keimanan mereka. Mula-mula mereka membunuh Yasir.
Melihat suaminya dibunuh Sumayyah tetap kokoh dengan keimanannya. Akhirnya Sumayyah pun dibunuh dengan cara yang sangat sadis.
Setelah kedua orang tuanya tewas, kaum musyrikin semakin meningkatkan siksaan kepada Ammar. Sekali waktu dia dijemur di bawah terik matahari, lain waktu dadanya ditindih dengan bongkahan batu besar.
Suatu saat ia ditenggelamkan di air sampai pingsan. Mereka menyiksanya seraya berkata: “Kami tidak akan membiarkanmu sampai engkau mau mencaci Muhammad atau mengatakan yang baik-baik tentang Lata dan Uzza” (Ar-Rahiq al-Makhtum, hal. 107).
Akhirnya Ammar terpaksa menuruti kemauan mereka. Tidak lama kemudian dia menghadap Nabi SAW sambil menangis dan minta maaf.