REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yunahar Ilyas
Ada peristiwa lain yang terjadi pada Abu Jahal. Pada suatu hari seorang pria dari Irasy datang ke Makkah dengan mengendarai onta.
Abu Jahal ibn Hakam melakukan transaksi jual beli dengannya, tapi menunggak pembayarannya. Pria Irasy itu kesulitan menagihnya, lalu dia pergi menemui bebeapa orang Qurasy dan minta tolong kalau ada yang bisa membantunya menagih pembayaran dari Abu Jahal.
Dengan nada mengolok, orang-orang Quraisy itu menyatakan kepada Irasy: “Engkau lihat orang itu” sambil menunjuk kepada Rasulullah yang waktu itu sedang duduk di pinggir masjid. Mereka sengaja menunjuk Nabi karena tahu antara beliau dan Abu Jahal terjadi permusuhan. Pria itu datang menemui Rasulullah dan menceritakan perkaranya. Lalu mereka berdua segera bergerak menuju rumah Abu Jahal.
Orang-orang Quraisy segera menugaskan satu orang untuk membuntuti mereka berdua mencari tahu apa yang akan terjadi. Nabi mengetuk pintu rumah Abu Jahal.
Dari dalam kedengaran suara bertanya: “Siapa ini?” “Muhammad, keluarlah” sahut Nabi. Abu Jahal keluar dengan wajah pucat pasi ketakutan. “Berikan hak orang ini!” perintah Nabi.
Abu Jahal menjawab: “Jangan marah dulu, aku akan memberikan haknya.” Abu Jahal masuk ke rumah lalu keluar menyerahkan pembayaran dagangan milik Irasy. Setelah itu Rasulullah menyatakan kepada Irasyi, lanjutkan urusanmu.