REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh pembaru Islam abad-19 dari Turki, Badiuzzaman Said Nursi, menyampaikan surat untuk seorang dokter dalam bukunya yang berjudul “Terapi Maknawi dengan Resep Qur’ani”. Dalam suratnya, dia mengapresiasi kesadaran spiritual yang diungkapkan dokter tersebut.
Nursi memberi tahu kepada dokter tersebut bahwa kehidupan merupakan hal yang paling berharga di alam ini. Menurut dia, melayani kehidupan merupakan kewajiban yang paling mulia di antara seluruh kewajiban yang ada, serta upaya untuk mengubah kehidupan fana menjadi kehidupan abadi merupakan tugas yang paling utama dalam hidup.
“Ketahui pula bahwa nilai dan urgensi utama kehidupan adalah keberadaanya sebagai benih dan pangkal bagi kehidupan yang kekal,” tulisnya.
Karena itu, menurut dia, membatasi perhatian pada kehidupan yang fana ini dalam bentuk meracuni dan merusak kehidupan yang abadi merupakan kedunguan seperti orang yang menukar mentari abadi dengan kilat selintas.
“Dalam pandangan hakikat, para dokter yang lalai dan materialis sebenarnya adalah orang yang paling sakit dan menderita,” kata Nursi.
Namun, lanjutnya, jika mereka mau melakukan pengobatan imani lewat apotek Alquran yang suci serta mau meminum beberapa teguk obat yang bisa melawan racunnya, maka sebenarnya mereka tidak hanya membalut “luka” mereka dan tidak hanya mengobati penyakit mereka saja, namun juga bisa menjadi sebab kesembuhan luka seluruh umat manusia.
“Kita berdoa kepada Allah semoga kesadaran spiritual yang engkau rasakan menjadi balsam penyembuh bagi lukamu, serta engkau menjadi teladan sekaligus obat bagi penyakit para dokter yang lain,” jelasnya.
Nursi menjelaskan, seorang dokter mengetahui bahwa secercah harapan ditanamkan ke dalam qalbu seorang pasien yang putus asa adalah hal yang sangat penting. Bisa jadi dia lebih mujarab daripada seribu obat.
Sebaliknya, tambah dia, dokter yang tenggelam dalam kubangan alam dan materi hanya akan membuat orang-orang malang itu semakin putus asa sehingga hidup ini di hadapan mereka demikian gelap dan pekat.
“Nah, kesadaran spiritualmu ini insya Allah menjadi pelipur lara dan pemberi sugesti bagi mereka. Ia bisa menjadikanmu sebagai sosok dokter psikoterapis,” tutupnya.