Selasa 23 Feb 2021 09:06 WIB

Balasan Rasulullah Terhadap Musyrik yang Hendak Membunuhnya

Rasulullah SAW membalas musyrik yang hendak membunuhnya dengan akhlak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW membalas musyrik yang hendak membunuhnya dengan akhlak. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto:

Sesampainya di Madinah, Umair menuju masjid hendak menemui Rasulullah SAW. Umar bin Khattab saat itu sedang duduk bersama sebagian sahabat di dekat pintu masjid dan sedangg membicarakan kemenangan yang Allah SWT anugerahkan kepada mereka, kekalahan dan kehinaan yang Allah SWT timpakan kepada musuh mereka.

Tiba-tiba Umar menoleh, dia melihat Umair bin Wahab turun dari punggung kendaraannya dan berjalan menuju masjid dengan menenteng pedangnya. Umar berkata, "Demi Allah, dia tidak datang dengan maksud jahat..." Kemudian Umar bergegas menuju Nabi SAW dan berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah, ini musuh Allah Umair bin Wahab telah datang dengan menghunus pedangnya, dia tidak datang kecuali dengan maksud jahat."

Maka Nabi SAW bersabda, "Bawa dia masuk kepadaku." Maka Umair bin Wahab dibawa kepada Nabi SAW. Kemudian Rasulullah SAW menghampiri Umair bin Wahab dan beliau bersabda, "Mendekatlah wahai Umair." Rasulullah SAW bertanya soal alasan kedatangan Umair.

Umair menjawab, "Aku datang dengan harapan engkau berkenan melepaskan tawanan yang ada di tanganmu, berbuat baiklah kepadanya demi aku." Rasulullah SAW bertanya mengapa Umair membawa pedang. Umair menjawab bahwa itu adalah pedang yang buruk dan tidak berguna apapun saat di Perang Badar.

Rasulullah SAW lantas mendesaknya, "Katakan dengan jujur, apa yang membuatmu datang kepadaku?" Umair menjawab, "Aku tidak datang kecuali untuk itu." Rasulullah SAW  bersabda, "Tidak. Bukan itu. Kamu duduk bersama Sofwan bin Umayyah di Hijir, lalu kalian berdua mengenang orang-orang Quraisy yang dilemparkan ke sumur Badar. Kamu berkata, 'Kalau bukan karena utang yang aku pikul dan keluarga yang aku tanggung niscaya aku akan berangkat menemui Muhammad untuk membunuhnya’. Lalu Sofwan bin Umayyah memikul utangmu dan menjamin kehidupan keluargamu dengan syarat kamu membunuhku. Allah SWT menghalangimu untuk melakukan hal itu." 

Umair terhenyak sesaat, kemudian dia berkata, "Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah." Kemudian dia buru-buru menambahkan, "Ya Rasulullah, dulu kami mendustakanmu dengan tidak mempercayai berita langit yang engkau bawa dan wahyu yang turun kepadamu, tetapi ceritaku dengan Sofwan bin Umayyah hanya diketahui oleh kami berdua. Demi Allah, sungguh aku yakin bahwa yang menyampaikannya kepadamu hanyalah Allah. Segala puji bagi Allah yang telah menggiringku kepadamu sehingga Dia membimbingku kepada Islam." Umair bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dia pun masuk Islam. Rasul bersabda kepada para sahabat, "Jadikanlah saudara kalian ini paham (dengan) agamanya dan ajarilah dia Alquran serta bebaskanlah tawanannya." 

Bahkan Umar bin Khatthab, yang awalnya mengatakan bahwa seekor babi lebih aku cintai daripada Umair bin Wahab, kini menyampaikan bahwa Umair bin Wahab lebih dicintainya daripada anaknya sendiri. Umair pun terus belajar tentang ajaran-ajaran Islam, dan mengisi hatinya dengan cahaya Alquran.

 

Sumber: saaid 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement