REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat zaman Rasulullah, kaum musyrik Makkah memang mengakui adanya wujud Tuhan. Namun, mereka menolak percaya tentang Hari Kebangkitan.
Hal tersebut tercantum dalam surat al-Isra’ ayat 49-51:
وَقَالُوْٓا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًا جَدِيْدًا
قُلْ كُوْنُوْا حِجَارَةً اَوْ حَدِيْدًاۙ
اَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ ۚفَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَاۗ قُلِ الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَۗ قُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَرِيْبًا
wa qālū a iżā kunnā ‘iẓāmaw wa rufātan a innā lamab’ụṡụna khalqan jadīdā. qul kụnụ ḥijāratan au ḥadīdā. au khalqam mimmā yakburu fī ṣudụrikum, fa sayaqụlụna may yu’īdunā, qulillażī faṭarakum awwala marrah, fa sayun-giḍụna ilaika ru`ụsahum wa yaqụlụna matā huw, qul ‘asā ay yakụna qarībā.
“Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru? Katakanlah (Muhammad), “Jadilah kamu batu atau besi, atau menjadi makhluk yang besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu.” Maka mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, “Kapan (Kiamat) itu (akan terjadi)?” Katakanlah, “Barang kali waktunya sudah dekat,”
Prof Quraish Shihab dalam bukunya Kematian Adalah Nikmat menjelaskan, tanggapan kaum musyrik Makkah dengan mengangguk-agukkan kepala sebagai tanda heran atau ejekan.