REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Prasangka buruk terhadap seseorang sebaiknya dihindari. Sebab bisa jadi prasangka itu keliru dan justru mendatangkan keburukan bagi yang melakukannya. Seperti ganjaran buruk misalnya apabila seseorang menuduh wanita baik-baik berzina.
Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan, wanita yang shalehah dan baik-baik dalam laku hidupnya dilarang untuk dituduh berzina. Dalam sebuah hadis dari At-Thabarani meriwayatkan dari Khashif, ia berkata kepada Sa’id bin Jubair: “Mana yang lebih berat, zina ataukah menuduh orang berzina?”.
Kemudian, Allah SWT menurunkan Surah An-Nur ayat 23: “Innalladzina yarmuunal-muhshanaatil-ghaafilaatil-mukminaati lu’inuu fiddunya wal-aakhirati wa lahum adzaabun azhimun,”. Yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka terkena laknat di dunia dan akhirat. Dan bagi mereka adzab yang besar,”.
Sa’id berkata bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan khusus berkenaan dengan Sayyidah Aisyah. Di mana beliau pernah dituduh berselingkuh yang menggegerkan masyarakat Islam kala itu. Padahal itu hanyalah rumor dan isapan jempol belaka.
Sayyidah Aisyah pernah berkata: “Aku dituduh dengan tuduhan yang dialamatkan kepadaku. Sedangkan aku tidak menyadarinya. Aku baru tahu setelah semua itu terjadi. Ketika Rasulullah bersamaku, tiba-tiba beliau mendapat wahyu. Kemudian beliau duduk tegak lalu mengusap wajahnya sambil berkata: ‘wahai Aisyah, bergemberilah’.
Sedangkan diriwayatkan dari Ad-Dhahhak bin Muzahim, ia mengatakan bahwa ayat ini diturunkan khusus berkenaan dengan istri-istri Nabi. Yaitu khususnya dalam redaksi: “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik,”.