Ahad 14 Feb 2021 17:12 WIB

Turki Temukan 13 Jasad Warganya Diduga Korban Milisi Irak

Turki menduga belasan jasad warganya meninggal oleh milisi Irak

Rep: Ferginadira/ Red: Nashih Nashrullah
Turki menduga belasan jasad warganya meninggal oleh milisi Irak. Bendera Turki di jembatan Martir, Turki
Foto: AP
Turki menduga belasan jasad warganya meninggal oleh milisi Irak. Bendera Turki di jembatan Martir, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA— Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan, pihaknya telah menemukan 13 jasad warga Turki yang diculik dan dieksekusi di sebuah gua di Irak. Penemuan jasad ini dilakukan setelah tentara Turki melakukan operasi terhadap militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak Utara.

Menurut Akar, penculikan 13 orang Turki sebelumnya tidak diumumkan karena alasan keamanan. Identitas mereka pun belum jelas hingga kini. 

Baca Juga

Akar mengatakan, Turki melancarkan operasi militer terhadap PKK di wilayah Gara, Irak utara pada 10 Februari untuk mengamankan perbatasannya. Dalam operasi tersebut, pihaknya menemukan jasad warga yang telah diculik sebelumnya. 

"Dalam pencarian gua yang dikendalikan, 13 jasad warga kami yang diculik ditemukan. Dalam pemeriksaan pertama ditetapkan bahwa 12 warga kami yang tidak bersalah dan tidak bersenjata ditembak di kepala dan syahid dan satu ditembak di bahu dan syahid," ujar Akar di pusat kendali operasi di dekat perbatasan Irak yang dia kunjungi bersama para kepala militer.  

Dia menyebutkan, menurut informasi awal yang diberikan dua teroris yang ditangkap hidup-hidup, warganya dibunuh pada awal operasi oleh teroris yang bertanggung jawab atas gua tersebut. 

Hingga kini, PKK belum mengeluarkan pernyataan atas kejadian tersebut. Akar mengatakan, 48 militan tewas dalam operasi itu. Sementara wilayah tempat mereka beroperasi telah dikendalikan, dan gudang amunisi dan tempat berlindung mereka dihancurkan. Tiga tentara Turki meninggal dan tiga lainnya cedera dalam operasi tersebut. 

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, operasi itu dimulai dengan serangan udara. Kemudian, operasi darat diluncurkan oleh tentara yang mendarat di daerah itu dengan helikopter. Turki telah melakukan operasi serupa di Irak utara di masa lalu. 

PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, melancarkan pemberontakan bersenjata di Turki tenggara yang sebagian besar orang Kurdi pada 1984. Lebih dari 40 ribu orang telah tewas dalam konflik tersebut. 

Dalam beberapa tahun terakhir, perjuangan Turki melawan PKK semakin terfokus di pegunungan Irak utara. Sebab di sana kelompok tersebut memiliki benteng pertahanannya di sekitar pegunungan Qandil, di sepanjang perbatasan Iran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement