Karakter Imam
Imam al-Laits adalah salah satu ulama kaya. Putranya, Shu’ayb mengatakan pendapatan tahunannya antara 20 ribu dan 25 ribu dinar.
Al-Laits tidak serakah atau sombong, dia menghabiskan semua kekayaannya di jalan Allah. Setiap hari, dia bersedekah kepada 300 orang yang membutuhkan.
Dia tidak pernah makan seorang diri. Dia selalu dikelilingi oleh orang-orang.
Suatu saat, seorang perempuan mendatanginya dan berkata, “Wahai Abu al-Harits. Putraku sakit dan dia sangat ingin makan madu. Lalu Al-Laits memanggil pembantunya dan berkata, “Beri dia 120 pon madu.”
Dia terkenal pula sebagai sosok dermawan di antara para ulama. Bahkan setiap tahun, dia mengirim 100 dinar kepada Imam Malik bin Anas.
Kematiannya
Imam al-Laits bin Sa’ad meninggal pada Jumat, 15 Syaban 175 H. Dia dimakamkan di Kairo dan pemakamannya dihadiri oleh banyak orang. Orang-orang sangat sedih atas berpulangnya ulama yang dermawan itu.