REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW, tak sedikit tantangan yang kerap dihadapi beliau. Salah satu tantangannya yakni Rasulullah kerap diperolok kaum kafir Quraisy.
Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menceritakan tentang sebuah hadis yang diceritakan oleh Anas bin Malik RA. Anas berkata demikian:
عَنْ يَزِيدَ بْنِ دِرْهَمٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ فِي هَذِهِ الْآيَةِ:إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ قَالَ: مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ، فَغَمَزَهُ بَعْضُهُمْ، فَجَاءَ جِبْرِيلُ -أَحْسَبُهُ قَالَ: فَغَمَزَهُمْ فَوَقَعَ فِي أَجْسَادِهِمْ -كَهَيْئَةِ الطَّعْنَةِ حَتَّى مَاتُوا
“(suatu ketika) Rasulullah SAW lewat di hadapan orang-orang kafir Makkah. Mereka kemudian menggunjing Nabi di belakang beliau.”
Anas melanjutkan bahwa orang-orang kafir itu pun berkata, “Inilah (Muhammad) orang yang menyangka dirinya adalah Nabi.”
Anas bin Malik melanjutkan, “Saat itu Rasulullah sedang bersama malaikat Jibril. Mendengar olok-olokkan itu, malaikat Jibril pun segera menusukkan jarinya ke tubuh orang-orang yang menghina Nabi.”
“Sehingga, di tubuh mereka seperti ada bekas kuku di dalam tubuh mereka. Maka hal itu menyebabkan nanah yang semakin membusuk dan tidak ada seorang pun yang mau berdekatan dengan mereka.”
Atas peristiwa ini, Allah SWT menurunkan firman-Nya dalam Alquran surat Al-Hijr ayat 95 berbunyi:
إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ “Inna kafainaka al-mustahzi’ina.” Yang artinya: “Sesungguhnya Kami memelihara kamu (Muhammad) dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok.”