REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlakuan Abu Jahal terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW selalui tak baik. Ia kerap menghalang-halangi, menolak, hingga melakukan hal-hal buruk kepada umat Islam.
Salah satu contohnya adalah dengan mengejek Nabi muhammad perkara pohon yang keluar dari dasar neraka. Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan bagaimana sikap Abu Jahal ketika mengejek Nabi Muhammad.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah, ia bercerita mengenai Abu Jahal. Dalam redaksinya, Abu Jahal berkata: “Kawan setiamu ini (Nabi Muhammad) menganggap di neraka ada sebuah pohon. Padahal sebagaimana kita ketahui, api dapat memusnahkan pohon. Kami sesungguhnya tak mengenal az-zaqqum (pohon di neraka yang buahnya akan dimakan oleh penghuninya), kecuali yang kami ketahui bahwa az-zaqqum itu adalah kurma dan mentega,”.
Atas peristiwa ini, Allah SWT pun menurunkan wahyu sebagaimana yang diabadikan dalam Alquran Surah As-Shaffat ayat 64: “Innaha syajaratun takhruju fi ashlil-jahim,”. Yang artinya: “Sesungguhnya ia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala,”.
Dan salah satu kuasa Allah yang mutlak adalah menempatkan hamba-hamba-Nya yang zalim ke neraka. Abu Jahal sendiri sebagaimana yang diamini oleh para ulama dalam literatur Islam adalah ahli neraka. Barangkali di neraka, Abu Jahal telah bertemu dengan az-zaqqum yang disampaikan Nabi lalu ia ejek.