REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kehidupan orang Arab era pra Islam memiliki karakteristik yang dapat dilihat sebagai bentuk kemajuan dalam peradaban, pada masa itu. Terutama beberapa keunggualan mereka di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Sebagaimana dikutip dari laman Mawdoo3, dalam buku Al-Hayah as-Siyasiyyah, wa al-Ijtima’iyyah, wa ad-Diniyyah, wa al-Fikriyyah fi al-Jahiliyyah karya Universitas Babylon, Irak, menjelaskan di bidang ekonomi, sebelum kehadiran Islam yang dibawa Rasulullah SAW, orang Arab mengandalkan beternak hewan, seperti unta dan hewan ternak lainnya.
Dalam kehidupan ekonominya karena mereka dikenal sebagai pedagang ulung, terutama perjalanan komersial ke Yaman dan India, pada musim dingin dan musim panas, karena itu pusat-pusat perdagangan pasar menyebar dalam kehidupan masyarakat Arab di masa lalu, dan kota yang terpenting adalah, Souk Okaz, Pasar Al-Majaz, dan lainnya.
Sementara itu, di kehidupan sosial, orang Arab dahulu hidup sebagai orang Badui di Jazirah Arab, dan mereka dulu tinggal di dalamnya sebagai suku yang terbagi dalam tiga golongan, yaitu anggota suku yang termasuk dalam masyarakat suku tersebut karena keturunan, orang suci dengan kasta lebih rendah dari anggota suku, dan budak yang ditangkap suku melalui perang. Setiap golongan ini memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda.
Sedangkan dari aspek kehidupan budaya, bangsa Arab dikenal dengan sastra yang tinggi. Banyak penyair terkemuka muncul di Arab pra-Islam, seperti Antarah bin Shaddad, Mura al-Qais, Tarfa bin al-Abd, Zuhair bin Abi Salma. Para penyair itu juga mempunyai buku-buku yang berbicara tentang aspek kehidupan budaya pra Arab Islam.
Selain itu juga bangsa Arab memiliki koleksi puisi. Karena Arab memiliki suku yang mencapai lebih dari 20 kelompok, dengan tata bahasa, bahasa, buku sejarah, sastra, dan banyak lagi.