Sabtu 30 Jan 2021 17:59 WIB

Kala Sahabat Meminta Mantel Nabi SAW untuk Kain Kafan  

Sahabat meminta mantel kesayangan Nabi Muhammad untuk keberkahan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Sahabat meminta mantel kesayangan Nabi Muhammad untuk keberkahan. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Sahabat meminta mantel kesayangan Nabi Muhammad untuk keberkahan. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi semua umat manusia dalam hal apapun. Kebaikan, kedermawanan, ketulusan, dan keikhlasannya menyayangi serta mencintai umat manusia adalah pelajaran akhlak bagi kita semua. 

Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah berkata tidak atau tidak pernah menolak saat dimintai sesuatu oleh peminta. Asalkan permintaan tersebut tidak melanggar perintah Allah SWT. 

Baca Juga

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبُرْدَةٍ فَقَالَ سَهْلٌ لِلْقَوْمِ أَتَدْرُونَ مَا الْبُرْدَةُ فَقَالَ الْقَوْمُ هِيَ الشَّمْلَةُ فَقَالَ سَهْلٌ هِيَ شَمْلَةٌ مَنْسُوجَةٌ فِيهَا حَاشِيَتُهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكْسُوكَ هَذِهِ فَأَخَذَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحْتَاجًا إِلَيْهَا فَلَبِسَهَا فَرَآهَا عَلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الصَّحَابَةِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَحْسَنَ هَذِهِ فَاكْسُنِيهَا فَقَالَ نَعَمْ فَلَمَّا قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَامَهُ أَصْحَابُهُ قَالُوا مَا أَحْسَنْتَ حِينَ رَأَيْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَهَا مُحْتَاجًا إِلَيْهَا ثُمَّ سَأَلْتَهُ إِيَّاهَا وَقَدْ عَرَفْتَ أَنَّهُ لَا يُسْأَلُ شَيْئًا فَيَمْنَعَهُ فَقَالَ رَجَوْتُ بَرَكَتَهَا حِينَ لَبِسَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَلِّي أُكَفَّنُ فِيهَا

Dari Sahl bin Sa’ad RA, dia berkata, “ Seorang wanita datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa mantel bersulam."  

Sahl bertanya, "Apa kalian tahu mantel apakah itu?" Mereka menjawab. "Ya, itu adalah mantel." Sahl berkata, "itu adalah mantel bersulam yang ada rendanya." 

Lalu wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah aku membawanya untuk mengenakannya pada Anda." 

Lalu Nabi Muhammad SAW mengambilnya karena beliau sangat memerlukannya. Kemudian beliau mengenakan mantel tersebut. Ternyata salah seorang dari sahabat Nabi melihat beliau mengenakan mantel itu. 

Lalu sahabat Nabi itu berkata, "Alangkah bagusnya mantel ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah." Rasulullah SAW menjawab, "Ya."  

Ketika Nabi Muhammad SAW beranjak pergi, orang-orang mencela sahabat Nabi tersebut. 

Orang-orang itu mengatakan, "Demi Allah, kau berlaku kurang ajar. Kamu tahu, Rasulullah SAW diberi mantel itu saat beliau memerlukannya, tapi malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta. 

Sahabat Nabi itu berkata, "Aku hanya mengharap keberkahannya ketika Nabi Muhammad SAW mengenakannya, semoga kain mantel itu menjadi kafanku pada saat aku meninggal." ( HR Al-Bukhari )

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement