Rabu 27 Jan 2021 05:01 WIB

Ketika Ajakan Nabi Muhammad Dibalas Tuduhan dan Ejekan

Kaum kafir Quraisy mendekreditkan Nabi Muhammad dengan tuduhan.

Ketika Ajakan Nabi Muhammad Dibalas Tuduhan dan Ejekan. Ilustrasi Rasulullah
Foto:

Kalau Muhammad ingin kami percaya, kata mereka, bahwa apa yang disampaikannya itu adalah bukti kenabiannya, maka dia harus mendatangkan mukjizat yang bersifat inderawi sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus.

Kali lain mereka menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang penyair gila. Allah SWT berfirman:

وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓاْ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٖ مَّجۡنُونِۢ

“Dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?” (Q.S. ash-Shaffat 37: 36).

Tatkala Nabi mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala itu mereka mengejek Nabi dengan menyatakan apakah kami akan meninggalkan sembahan-sembahan kami itu lalu mengikuti kemauan penyair gila itu? Dalam kesempatan lain mereka mengharapkan kecelakaan akan menimpa Muhammad si penyair yang menurut mereka telah berani menghina kepercayaan nenek moyang mereka.  Allah SWT berfirman:

قُلۡ تَرَبَّصُواْ فَإِنِّي مَعَكُم مِّنَ ٱلۡمُتَرَبِّصِينَ

“Bahkan mereka mengatakan: “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya”. (Q.S. At-Thur 52: 30)

Semua tuduhan itu mereka lontarkan denan nada mengejek dan merendahkan dengan maksud menghancurkan kepribadian Nabi Muhammad SAW sehingga tidak ada yang mau mendengarkan ajakannya. Allah SWT menegaskan bahwa Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Allah SWT aberfirman:

وَمَا هُوَ بِقَوۡلِ شَاعِرٖۚ قَلِيلٗا مَّا تُؤۡمِنُونَ

“Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. sedikit sekali kamu beriman kepadanya.” (Q.S. Al-Haqah 69:41)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement