REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat melihat langit yang indah atau matahari terbit, tentu kita ingin mengucapkan kalimat thayyibah, seperti subhanallah, masya Allah, dan lain-lain. Namun, dari kalimat thayyibah tersebut, mana yang paling tepat jika ingin mengucapkan setelah melihat ciptaan Allah yang indah?
KH Emha Ainun Najib atau Cak Nun mengatakan kalimat thayyibah berawal dari ide Allah agar manusia mengucapkannya. Allah membekali manusia dengan Alquran, hati, dan pikiran agar kalimat itu menjadi kalam, ucapan, ungkapan, dan ekspresi.
“Hati kita dan pikiran kita berproses terhadap kehidupan ini. Hati merasakan, merenungi, dan mempertimbangkan sehingga kita bisa menyimpulkan,” kata Cak Nun, dalam video bertajuk Saya Harus Nyebut Apa Ini, Mbah? di kanal Youtube CakNun.com.
Jika melihat dengan penggunaan kosa kata dan makna, semua kalimat thayyibah bisa digunakan. Misal, saat melihat langit cerah menggunakan alhamdulillah karena ingin bersyukur.