REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satunya adalah doa sesudah mensholatkan jenazah.
KH Imam Zarkasyi dalam buku Fiqih jilid 1 tentang Syahadat, Thaharah, dan Shalat menyebutkan doa sesudah shalat jenazah. Doa itu berbunyi: “Allahummaghfirli lil-mayyiti indal-qabri bisyafaa’ati Rasulilahi SAW. Allahumma-j’al qabruhu raudhatan min riyaadhil-jinani, wa la taj’al qabrahu hufuratan min hufarin-nirani,”.
Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah mayat ini di dalam kuburnya dengan syafaat Rasulullah SAW. Ya Allah, jadikanlah kuburnya itu kebun di antara kebun-kebun di dalam surga. Dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya lubang di antara lubang neraka,”.
Adapun sebelum mengucapkan doa tersebut, seorang Muslim hendaknya memulai doa itu dengan membaca doa lainnya. Yaitu doa yang berbunyi: “Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammadin wa sallim wa radhiyallahu ta’ala an kulli shahabati Rasulillah ajma’in, walhamdulillahi Rabbil-alamin,”.
Yang artinya: “Ya Allah, berilah rahmat kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, dan pula berilah keselamatan. Semoga keridhaan Allah ta’ala atas sahabat Rasulullah semuanya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”.