Tak hanya Nabi Ibrahim AS, Surat Maryam juga menyebutkan Nabi Musa secara singkat dengan penekanan khusus pada bagaimana Allah memberinya Nabi Harun AS sebagai temannya. Selanjutnya, surat tersebut menyebutkan Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS.
Dia adalah hadiah untuk Nabi Ibrahim yang taat dan sabar. Nabi Ismail AS sempat memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan sholat dan beramal. Allah berfirman pada ayat 54-55:
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِسْمٰعِيْلَ ۖاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلًا نَّبِيًّا ۚ
وَكَانَ يَأْمُرُ اَهْلَهٗ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِۖ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهٖ مَرْضِيًّا
Ważkur fil-kitābi ismā’īla innahụ kāna ṣādiqal-wa’di wa kāna rasụlan nabiyyā. wa kāna ya`muru ahlahụ biṣ-ṣalāti waz-zakāti wa kāna ‘inda rabbihī marḍiyyā.
“Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Alquran). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi. Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.”