REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir termasuk salah satu negara yang memiliki peninggalan sejarah yang sangat terkenal di dunia. Di negeri ini dibangun ribuan piramida, dan Piramida Agung Giza termasuk salah satu dari tujuh keajaiban kuno dunia.

Sekitar 150 tahun setelah berdirinya Egiptologi, tidak ada kesepakatan di antara para sarjana tentang pentingnya pendirian Piramida Agung Giza. Namun, mereka telah mengajukan beberapa hipotesis tentang fungsi dibangunnya piramida tersebut.

Hipotesis yang paling populer menyatakan bahwa fungsi utama piramida adalah sebagai tempat peristirahatan terakhir raja kedua Dinasti Keempat dari Kerajaan Mesir Kuno, yaitu Khufu. Firaun kedua tersebut dikenal sebagai orang pertama yang membangun Piramida Agung Giza.

Setelah itu muncul juga teori-teori lainnya. Ada yang menyebut piramida dibangun sebagai lumbung, sebagai pembangkit tenaga listrik, cermin raksasa, pompa air, dan banyak lagi teori lainnya yang saling bersaing.

Dikutip dari egypttoday Senin (18/1), setelah meninjau semua hipotesis tersebut ada sebuah kesimpulan yang menunjukkan bahwa Piramida Agung terletak di pusat geografis terjauh Bumi dan tidak ada hipotesis yang menjelaskan mengapa.

Namun, sebagian besar hipotesis cenderung mengabaikan fakta ini. Jika piramida dibangun sebagai kuburan, lalu bagaimana Khufu akhirnya memilih lokasi kuburan untuk berada di pusat geografis bumi atau di dekatnya?

Dengan perkiraan waktu konstruksi piramida selama 20 tahun, apakah peta bumi dibuat dan diperhitungkan pada saat pembangunan piramida?

Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa lama waktu yang dibutuhkan Khufu untuk mensurvei planet dan menemukan lokasi itu? Semua hipotesis yang telah diajukan tidak memiliki penjelasan terkait aspek penting ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika