REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada surat Al Anfal ayat 30, Allah SWT berfirman:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
Artinya: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan sahabatnya yakni Abu Bakar tentang suatu peristiwa yang pernah mereka alami pada saat mereka berada di Mekah.
Mereka diselamatkan dari siksaan orang-orang musyrikin. Ketika itu orang-orang kafir Quraisy merencanakan tipu-daya yang harus dilakukan terhadap Nabi, yaitu menawan Nabi sehingga ia tidak dapat bertemu dengan manusia dan tidak dapat lagi menyebarkan agama Islam, atau membunuh Nabi dengan cara yang menyukarkan kabilahnya untuk menuntut balas, sehingga tidak menyebabkan bahaya bagi siapa yang membunuhnya, atau mengusir Nabi dan mengasingkan ke tempat yang terpencil.
Pada saat itu orang-orang kafir Quraisy merencanakan tipu-daya. Allah memberikan bantuan-Nya kepada Nabi Muhammad, yaitu Allah menggagalkan usaha mereka dengan jalan memerintahkan Nabi dan Abu Bakar hijrah ke Medinah, sehingga Nabi dan para sahabatnya terhindar dari tipu-daya orang musyrikin.
Allah menegaskan bahwa Dia adalah sebaik-baik pembalas tipu-daya, yaitu dapat mengalahkan tipu-daya orang-orang musyrikin, dan orang-orang kafir Quraisy yang ingin mencelakakan Nabi.
Allah pun menyelamatkan Nabi dan sahabat Abu Bakar dari rencana jahat kaum Quraisy. Nabi dan Abu Bakar kemudian bersembunyi dalam gua sebelum ke Madinah. Allah pun mengalihkan pandangan orang-orang kaum kafir hingga Nabi dan abu Bakar tidak ditemukan.
Ketika bersembunyi di gua, Rasulullah menenangkan Abu Bakar yang merasa khawatir bila kaum kafir Quraisy itu menemukan mereka. Saat itu Rasulullah berkata, "Jangan bersedih, Allah bersama kita,"