Mereka sangat yakin keberadaan al- Hasan mempakan jaminan bagi terciptanya keamanan di kalangan umat Islam, karena dialah pemimpin pembawa perdamaian di tengah mereka. Oleh karena itu, untuk kembali menimbulkan kekacauan dan gejolak politik, sosok al-Hasan harus dilenyapkan dan dibunuh, tidak peduli dia cucu siapa.
Masih menurut para pakar sejarah dan peneliti, ada dua kelompok yang pantas dituduh bertanggung jawab atas kematian al-Hasan akibat racun di tubuhnya. Kelompok pertama adalah kelompok Sabaiyah, yaitu para pengikut Abdullah bin Saba.
Sebab, mereka mendapatkan tamparan keras dari al-Hasan ketika dirinya melepaskan jabatan khalifah dan menyerahkannya kepada Mu'awiyah. Seiring itu pula, berhentilah pertikaian di kalangan umat Islam dan perdamaian pun tercipta.
Kelompok kedua adalah Khawarij yang telah membunuh Ali bin Abu Thalib. Motif mereka meracuni al-Hasan adalah melanjutkan balas dendam atas darah sebagian mereka yang tewas dalam Perang Nahrawan maupun peperangan lainnya.
Tidaklah mustahil salah satu dari dua kelompok tersebut yang telah meracuni al-Hasan, mengingat kebencian mereka terhadap Ahlul Bait. Apabila diamati lebih dalam, kebencian kaum Sabaiyah terhadap al-Hasan lebih besar dibandingkan kebencian kaum Khawarij.
Karena, 'amul jama'ah yang digagas al-Hasan telah menghapus semua impian mereka. Bagi mereka, al-Hasan merupakan aktor utama yang telah menghancurkan rencana busuk mereka dengan bersedia melakukan perundingan dengan Mu'awiyah, mengalah, bahkan melepaskan jabatan khalifah demi terciptanya perdamaian. Kelompok Sabaiyah ingin melanjutkan langkah yang sudah mereka mulai sebelumnya, yaitu menyulut api perpecahan dan mengobarkan perang saudara antar sesama muslimin.
Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches