Senin 11 Jan 2021 14:44 WIB

Dakwah Nabi Nuh dan Asal-usul Keturunan Manusia Modern  

Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya kurang dari 100 tahun

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya kurang dari 100 tahun. Ilustrasi Padang Pasir
Foto:

"Mereka berkata 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar'." (QS Hud: 32).

Menurut riwayat, jumlah pengikut Nabi Nuh AS tidak lebih dari 80 orang. Para pengikut Nabi Nuh AS tersebut terdiri dari orang-orang miskin dan lemah, dikutip dari Nabi Nuh AS: Keajaiban Bahtera Raksasa karya Testriono dan Tim Divaro.   

Allah SWT akhirnya memberikan azab kepada umat Nabi Nuh berupa air bah yang membinasakan. Setelah banjir bah yang menghanyutkan dan menenggemkan orang-orang tidak beriman, Nabi Hud disebut sebagai bapak seluruh umat manusia setelah Nabi Adam. 

Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh dan kaumnya yang tersisa dan beriman untuk turun dari perahu dan kembali melanjutkan hidup di bumi. Allah juga telah menetapkan bahwa hanya anak-anak Nabi Nuh yang kelak akan memiliki keturunan, sedangkan orang-orang beriman lainnya tidak memiliki keturunan.

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ "Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS ash-Shaffat: 77).

Semua keturunan anak Adam yang ada di muka bumi nasabnya kembali kepada ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham, dan Yafits. Sam adalah bapaknya bangsa Arab, Ham adalah bapaknya bangsa Habasyah, dan Yafits adalah bapaknya bangsa Romawi. 

Setiap dari mereka memiliki tiga orang anak. Anak-anak Sam adalah bangsa Arab, Persia, dan Romawi. Anak- anak Yafits adalah bangsa Turkia, Slaves, Ya'juj, dan Ma'juj. Sedangkan anak-anak Ham adalah bangsa Sudan dan Barbar.  

 

Said bin Al-Musayyib menjelaskan, “Anak-anak Sam adalah bangsa Arab, Persia, dan Romawi. Ada kebaikan pada mereka. Anak-anak Yafits adalah Ya'juj, Ma'juj, Turkia, dan Slaves. Tidak ada kebaikan sama sekali pada mereka. Sedangkan anak-anak Ham adalah bangsa Qibthi (Mesir), Barbar, dan Sudan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement