Sabtu 09 Jan 2021 12:56 WIB

Misteri Cincin Sakti Nabi Sulaiman Menurut Tradisi Yahudi

Nabi Sulaiman mempunyai cincin sakti menurut tradisi Yahudi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Sulaiman mempunyai cincin sakti menurut tradisi Yahudi . Ilustrasi Padang Pasir
Foto:

Pada abad 17-18, selama puncak "Baal shems", yaitu para dukun yang bekerja di Eropa Timur, ditemukan beberapa referensi tentang cincin perak untuk perlindungan dan penyembuhan, yang disebut "cincin segulah". Ini diketahui sebagaimana dijelaskan dalam beberapa literatur, seperti buku 'Kav haYashar'. 

Buku 'Kav haYashar' bahkan menggambarkan proses pembuatan cincin semacam itu. Cincin diyakini dapat mengendalikan epilepsi dan memberi keamanan dari siang hingga malam. Cincin ini bisa dikatakan sebagai pelindung dari bahaya fisik. 

Simbol pada cincin Nabi Sulaiman juga diulas dalam laman Kementerian Luar Negeri Israel. Dalam ulasan itu, disampaikan bahwa simbol Raja Solomon pada cincinnya memang sungguh menakjubkan. Pemahaman ini sudah lumrah di kalangan Yudaisme, Kristen, dan Islam.

Simbol Raja Solomon yang berupa heksagram itu, alasanya berada di tanah dan ujungnya mencapai surga. Ini melambangkan harmoni yang berlawanan, yang maknanya bermacam-macam sekaligus multi-budaya. Ini mencerminkan tatanan kosmik, langit, pergerakan bintang-bintang di bidangnya, dan aliran abadi antara langit dan bumi, antara unsur-unsur udara dan api. Karena itu, simbol tersebut melambangkan kebijaksanaan manusia super dan pemerintahan.

Simbol heksagram, memiliki banyak konotasi, terutama bila diapit oleh lingkaran. Kekuatan super alami telah dikaitkan dengannya di banyak bagian dunia sejak zaman kuno.

Peradaban Islam adalah persimpangan budaya yang dinamis yang melaluinya pencapaian dunia kuno mengalir ke Eropa modern melalui informasi yang diteruskan dari timur ke barat dan kembali lagi. Berbagai kelompok etnis dari bahasa dan agama yang berbeda hidup berdampingan dan berkontribusi pada kemajuan budaya.   

Makna yang paling jelas dari heksagram dikaitkan dengan teknik magis untuk menangkal kekuatan jahat. Profesor Gershom Scholem, sarjana Kabbalah (tulisan mistik Yahudi) mempelajari fungsi pelindung heksagram dan masuknya ke dalam Yudaisme dari tradisi Islam.

Dalam serangkaian artikel tentang Bintang Daud dan sejarahnya, Scholem mengeluarkan beberapa pendapat. Pertama: Heksagram adalah simbol universal, yang asosiasi Yahudinya berkembang secara bertahap. Ini dimulai sebagai simbol komunitas Yahudi di Praha, mungkin pada abad ke-14. Lalu diakui sebagai simbol orang Yahudi secara keseluruhan pada abad ke-19.

Pendapat kedua, beberapa contoh heksagram dan motif dekoratif Yahudi dan Kristen lainnya itu sudah ada dari zaman kuno dan kemudian dalam seni Islam. Pada abad ke-13, motif tersebut diturunkan dari salinan Alkitab, yang telah ditranskripsikan di negara-negara Islam, ke manuskrip Ibrani di Jerman dan Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement