REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Antara Nabi Yusuf dan Nabi Muhammad, sebetulnya siapa yang lebih tampan?
Mungkin di benak kita sempat timbul pertanyaan serupa. Beberapa riwayat hadits pun memberikan pemaparan soal itu dengan beragam pandangan.
Nabi Yusuf memiliki paras tampan yang membuat para wanita saat itu terpesona saat melihatnya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
لَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ "Tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum dengan keelokan wajahnya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata, 'Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.'" (QS Yusuf: 31).
Lalu apakah Nabi Yusuf lebih tampan dari Nabi Muhammad? Kalangan ulama sendiri berbeda pendapat dengan dalil yang mendasarinya. Dalil yang menyebut Nabi Yusuf lebih tampan, yaitu hadits berikut:
فإذا أنا بيوسف عليه الصّلاة والسّلام، وإذا هو قد أُعطي شِطر الحُسن "Yusuf diberi setengah ketampanan." (HR Ahmad 14050, disahihkan Syuaib al-Arnauth).
Nabi Muhammad SAW pun pernah memberikan tanggapan soal ketampanan Nabi Yusuf saat melakukan Isra Miraj, tepatnya di langit ketiga. Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi SAW berkata:
فإذا أنا بيوسف عليه الصّلاة والسّلام، وإذا هو قد أُعطي شِطر الحُسن "Di sana saya bertemu Yusuf, ternyata beliau diberi setengah ketampanan.
Atas hadits itu, Ibn al-Qayyim memaparkan bahwa ketampanan Nabi Yusuf adalah setengah ketampanan dari semua manusia. Sedangkan setengahnya lagi terbagi ke semua manusia lainnya.
Sementara Ibnu Katsir berpendapat, maksud dari 'Yusuf memiliki setengah ketampanan seluruh manusia', adalah setengah ketampanan Nabi Adam.
Dalil lain menyebutkan Nabi Muhammad SAW adalah manusia dengan wajah yang paling tampan. Sebagian ulama berpendapat bahwa maksud dari 'Yusuf punya setengah ketampanan seluruh manusia' ialah setelah ketampanan dari Nabi Muhammad SAW. Karena itu, yang paling tampan adalah Nabi Muhammad SAW dan ketampanan Nabi Yusuf adalah setengahnya.
Pendapat tersebut, sebagaimana dijelaskan Ibn al-Qayyim, didasarkan pada hadits riwayat Turmudzi dari Qatadah, dari Anas bin Malik RA:
ما بعث الله نبياً إلا حسن الوجه حسن الصوت وكان نبيكم أحسنهم وجهاً وأحسنهم صوتاً "Tidaklah Allah mengutus Nabi, kecuali berwajah tampan, dan suaranya bagus. Dan Nabi kalian SAW adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling indah suaranya."