REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI--- Lusinan manuskrip berharga dipajang di Qasr Al Watan atau Istana Bangsa di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Beberapa di antaranya bahkan telah berusia 120 tahun.
Tak mudah merawat manuskrip-manuskrip itu. Pelestarian manuskrip-manuskrip berharga itu dilakukan dengan cermat melibatkan para profesional terlatih. Termasuk proses yang penting adalah penggantian naskah secara berkala untuk mengantisipasi kerusakan karena dampak keadaan ruangan. Departemen Koleksi Qasr Al Watan melalui prosedur rumit untuk merotasi sebuah naskah.
“Di bawah pengawasan ketat Departemen Koleksi di Qasr Al Watan, setiap teks kuno yang rapuh mengalami proses pengawetan untuk melindungi dokumen langka dan berharga, dari sampul ke sampul. Dengan manuskrip yang berusia 120 tahun, proses [rotasi berkala] ini memastikan bahwa dokumen yang disimpan di perpustakaan dapat terus dinikmati untuk generasi mendatang, ”kata Departemen Koleksi Qasr Al Watan seperti dilansir Gulf News pada Jumat (8/1).
Rotasi setiap naskah dilakukan setiap tiga bulan sekali berdasarkan pada studi ilmiah yang mempelajari dampak cahaya dalam pengaturan terkontrol dan elemen atmosfer yang mengelilinginya.
“Meskipun terlihat relatif sederhana, dalam eksekusi prosesnya sangat rumit. Ini dilakukan oleh sekelompok profesional yang sangat terlatih dalam perawatan manuskrip, di mana seorang anggota Departemen Koleksi memakai sarung tangan sebelum mengambil posisi sebagai penyanggah buku, ” jelas petugas Qasr Al Watan.
“Perlahan-lahan mengeluarkan buku dari pajangannya sebelum menggunakan alat baja yang bagus untuk perlahan-lahan membalik setiap halaman, berhati-hatilah agar tidak meninggalkan bekas apa pun pada naskah. Ini memungkinkan halaman yang tersisa untuk 'bernafas' agar tidak terlalu lama mengekspos dua halaman yang sama ke udara terbuka, ” tambahnya.
Sejak dibuka pada Maret 2019, Qasr Al Watan di Abu Dhabi telah memperlihatkan pada pengunjung sekilas gambaran tentang manuskrip dan literatur langka yang disimpan di pameran House of Knowledge dan Perpustakaannya.
“Dengan memamerkan manuskrip langka ini, Qasr Al Watan telah membawa pengunjung ke masa lampau melalui ajaran abadi dari filsuf dan pemikir yang tak terhitung jumlahnya yang telah membentuk sejarah. Pengunjung yang ingin mempelajari sejarah dunia yang paling dalam, mengamati kaligrafi yang rumit atau terhubung dengan komentar tulisan dari para filsuf tidak perlu melihat lebih jauh dari pada manuskrip yang ada di sini, ” kata pernyataan petugas Qasr Al Watan.