REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Yakub adalah putra Nabi Ishaq dan terpilih menjadi Nabi bagi Bani Israel. Nabi yang dilahirkan di Palestina ini memiliki empat orang istri dan 12 anak.
Istri pertama Yakub adalah Lea, kakak perempuan Rahel, yang menjadi istri kedua Yakub. Keduanya merupakan anak dari Laban, paman Yakub.
Dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen (Kejadian 29:18-23) diceritakan bahwa Lea tidak memiliki paras seelok adiknya. Dalam Alkitab Septuaginta (dari abad ke-2 SM) sosok Lea digambarkan sebagai asthenes (lemah/ sakit-sakitan). Sedangkan adiknya, Rahel, memiliki sikap yang ceria dan cantik parasnya.
Yakub sejatinya menaruh hati pada Rahel, bahkan dia rela bekerja pada pamannya selama tujuh tahun demi mendapatkan restu untuk menikahi sang pujaan hati.
"Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu." Laban menjawab, "Lebih baiklah dia kuberikan kepadamu daripada kepada orang lain; maka tinggallah padaku." tercatat dalam Alkitab Kejadian 29.
Namun setelah genap bekerja sesuai perjanjian, Laban justru membawakan Lea kepada Yakub. "Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?" protes Yakub.
"Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu daripada kakaknya. Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini (Lea), kemudian anakku yang lainpun (Rahel) akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi," jawab Laban.
Maka Yakub menyanggupi perintah sang paman, dan melangsungkan pernikahannya dengan Lea. Tujuh hari setelahnya Laban pun memberikan Rahel padanya, dan Yakub kembali bekerja pada Laban selama tujuh tahun lagi.