REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Yasin menjadi salah satu surat populer bagi masyarakat Muslim Indonesia. Alasannya, surah ini kerap dibaca bagi kalangan Muslim tradisional di hari dan waktu tertentu, lantas bagaimana ayat pertama dalam Surah Yasin diturunkan?
Imam As-Suyuthi dalam kitabnya berjudul Asbabun Nuzul menjabarkan, dalam ayat pertama dan kedua Surah Yasin, Allah berfirman dengan redaksi: “Yaasin. Walqur’anil-hakim,”. Yang artinya: “Yasin. Demi Alquran yang penuh hikmah,”.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW membaca Surat As-Sajdah dengan suara nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka kemudian bersiap-siap menyiksa Rasulullah SAW namun tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya. Lalu, mereka pun menjadi buta.
Mereka kemudian mengharapkan pertolongan Nabi dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga,”. Maka kemudian turunlah 10 ayat, yakni ayat pertama hingga ayat kesepuluh Surat Yasin.
Pada ayat ke-10, Allah berfirman: “Wa sawaa-un alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu’minun,”. Yang artinya: “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi mereka peringatan ataukah kamu tidak memberi peringatan pada mereka, mereka tidak akan beriman,”.
Imam Al-Qurthubi, menurut Imam As-Suyuthi menjelaskan, yang dimaksud mereka dalam ayat tersebut adalah orang-orang Quraish pembangkang. Yang termasuk di dalamnya ada Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan seorang dari Bani Makhzum yang tidak diketahui namanya.