REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syahwat adalah keinginan atau dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu yang membuat dia senang. Jenis syahwat bermacam-macam, bukan hanya yang berkaitan dengan seks, melainkan juga materi, kedudukan, dan lain-lain.
Dalam Islam, syahwat diperlukan yang terkendali karena manusia bertugas menjadi khalifah membangun bumi sesuai dengan arahan Allah. Allah berfirman dalam surat Ali-‘Imran ayat 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti minan-nisā`i wal-banīna wal-qanaṭīril-muqanṭarati minaż-żahabi wal-fiḍḍati wal-khailil-musawwamati wal-an'āmi wal-ḥarṡ, żālika matā'ul-ḥayātid-dun-yā, wallāhu 'indahụ ḥusnul-ma`āb.
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada aneka syahwat, yaitu wanita-wanita, anak-anak lelaki, harta yang tidak terbilang lagi berlipat ganda dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.”
Berdasarkan ayat tersebut, tidak dijelaskan siapa yang memperindah aneka syahwat. Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia, Prof. M. Quraish Shihab mengatakan dalam bukunya, Islam yang Saya Pahami, bisa jadi Allah yang membuat syahwat menjadi indah atau setan.
Allah membuatnya indah untuk manusia agar kelanjutan jenis manusia berlanjut. Selain itu, syahwat ada agar dunia dapat dibangun dan dimakmurkan sesuai dengan tuntunan Allah.