Rabu 30 Dec 2020 19:03 WIB

Tawakal Nabi Musa AS Saat Sakit yang Ditegur Allah SWT  

Allah SWT mengingatkan Nabi Musa agar berikhtiar saat sakit

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT mengingatkan Nabi Musa agar berikhtiar saat sakit. Ilustrasi
Foto:

Tentunya, ikhtiar itu harus dibarengi dengan permohonan atau doa kepada Allah SWT.

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلَا تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, dan Dia telah menetapkan bagi setiap penyakit obatnya. Maka, janganlah berobat dengan perkara yang haram." (HR Abu Dawud).

Ustadz Ukasyah Habibu Ahmad dalam bukunya berjudul "Jangan Asal Sabar" mengatakan, bahwa berobat hanyalah sarana atau wujud ikhtiar manusia dalam memohon pertolongan-Nya. Sebab, kesembuhan itu sendiri datang karena izin dan pertolongan Allah.

Nabi Ibrahim AS pun mengakui bahwa hanya Allah yang dapat menyembuhkan penyakit. Sebagaimana dalam Alquran surah Asy-Syu'araa ayat 80 yang berbunyi: وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ "Dan, apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku."

Syekh Nawawi al-Bantani mengisahkan dalam kitab Fathul Majid, bahwa suatu hari, Nabi Musa mengadukan sakit gigi yang dideritanya kepada Allah. Lalu, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk mengambil beberapa helai rumput di suatu tempat. "Letakan rumput itu ke gigimu yang nyeri," seru Allah kepada Nabi Musa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement