Kamis 24 Dec 2020 18:03 WIB

Ketika Rasulullah SAW Fasilitasi Nasrani Jalankan Ibadat

Rasulullah SAW memberikan fasilitas Nasrani untuk laksanakan ibadat

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW memberikan fasilitas Nasrani untuk laksanakan ibadat. Ilustrasi Rasulullah
Foto:

Ayat di atas menjelaskan Allah menjaga dan memelihara semua jenis tempat ibadah. “Kita bertemu pada Ketuhanan Yang Mahaesa, jadi harus dijaga dan dipelihara itu,” ucap dia.

Kembali pada kisah tadi, ketika rombongan Nasrani itu pulang, diskusi terkait akidah tidak membuahkan hasil. Kendati kepercayaan umat Kristiani berbeda, itu tidak menghalangi Rasulullah untuk menulis sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Najran.

“Menjanjikan bahwa kalian akan saya bela sebagaimana saya membela keluarga dekat saya. Nabi berpesan bahwa ini berlaku pada rombongan Nasrani dan semua Nasrani sampai akhir zaman,” kata Quraish Shihab dalam video bertajuk Keragaman Kehendak Tuhan di kanal Youtube Najwa Shihab.

Dilansir dari laman resmi Quraish Shihab, adapun isi perjanjian tersebut antara lain, “Buat para penganut agama Nasrani, bila mereka memerlukan sesuatu untuk perbaikan tempat ibadah mereka, atau satu kepentingan mereka dan agama mereka, bila mereka membutuhkan bantuan dari kaum Muslim, maka hendaklah mereka dibantu dan bantuan itu bukan merupakan utang yang dibebankan kepada mereka, tetapi dukungan buat mereka demi kemaslahatan agama mereka serta pemenuhan janji Rasul (Muhammad SAW) kepada mereka dan anugerah dari Allah dan Rasul-Nya buat mereka. Tidak boleh seorang Nasrani dipaksa untuk memeluk agama Islam, “Janganlah mendebat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berselisih pendapat denganmu, kecuali dengan cara yang paling baik. Kecuali dengan orang-orang yang melampaui batas. Mereka hendaknya diberi perlindungan berdasar kasih sayang dan dicegah segala yang buruk yang dapat menimpa mereka kapan dan di mana pun.”

Perjanjian tersebut diriwayatkan antara lain oleh Abu Dawud dan dikutip dengan berbagai riwayat oleh Abi Yusuf dalam bukunya Al-Kharaj, Ibnu Al-Qayyim dalam Zad Al-Ma’ad, dan lain-lain.

“Itulah yang diajarkan Nabi sampai akhir zaman dan akan datang. Semua agama mengajarkan persaudaraan sekemanusian. Sayyidina Ali pernah berkata, ‘jika kamu bertemu dengan seseorang, jika dia bukan saudara seagama, dia adalah saudaramu sekemanusiaan,” ujar Quraish Shihab.

 

Sumber:  https://www.youtube.com/watch?v=irPYKHt-xFc&t=1274s dan http://quraishshihab.com/akhlak/terjemahan-naskah-janji-rasulullah-muhammad-saw-dengan-penganut-agama-kristen-2/   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement