Buktinya antara lain adalah adanya permintaan Nabi kepada para sahabat untuk menutupi wajah beliau.
Bukti konkret lainnya adalah apa yang beliau terima adalah wahyu dan informasi yang berharga dan menjadi tuntunan umat Islam dan umat akhir zaman. Hal ini tidak mungkin sepenuhnya lahir dari seorang yang menderita epilepsi.
Sementara orang meragukan terjadinya wahyu dengan memustahilkan hubungan antara Tuhan yang tidak terbatas dengan manusia yang terbatas. Tetapi dalih ini pun rapuh dengan sendirinya.
Sebab Alquran menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Allah itu disampaikan-Nya dengan bahasa manusia dan sesuai kemampuan makhluk terbatas itu.