REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Selama 13 tahun Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah di Makkah, setidaknya terdapat dua hal inti dari ajaran yang disampaikan. Dakwah Nabi di Makkah sejatinya merupakan perjuangan yang berat dan membutuhkan kesabaran yang konsisten.
Pakar Ilmu Tafsir asal Indonesia, Prof Quraish Shihab menjelaskan dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, selama di Makkah dalam dakwahnya Nabi Muhammad SAW hanya menekankan dakwahnya hanya pada aspek kepercayaan.
Yakni kepercayaan tentang keesaan Allah dengan menghindari segala macam kemusyrikan dan penyembahan berhala. Kemudian, dakwah juga ditujukan kepada kepercayaan tentang kebangkitan manusia setelah kematiannya guna memperoleh balasan dan ganjaran atas amal perbuatanya selama hidup.
Setidaknya, menurut beliau, dua hal inilah yang menjadi fokus ajaran Nabi Muhammad SAW yang dibarengi dengan ajakan berbudi pekerti luhur. Yaitu antara lain dalam membantu kaum yang lemah.
Namun demikian, meski dakwah Nabi yang dibarengi akhlak luhur itu telah dilakukan selama 13 tahun di Makkah, kaum musyrik enggan menyambut ajaran Nabi. Berbagai dalih pun mereka kemukakan yang kesemuanya dijelaskan kerapuhannya oleh Nabi melalui bimbingan ayat-ayat Alquran.