Jumat 18 Dec 2020 13:58 WIB

Perjalanan Pertama Nabi Muhammad ke Syam

Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke Syam bersama pamannya Abu Thalib.

Perjalanan Pertama Nabi Muhammad ke Syam
Foto:

Abu Thalib bersama kafilah dagang dari Makkah akan berangkat berdagang ke Syam. Dia khawatir meninggalkan Muhammad kecil di Makkah, tapi juga tidak tega membawa Muhammad menempuh perjalanan jauh melintasi padang pasir menuju negeri di utara jazirah Arabia tersebut.

Tapi untunglah Muhammad sendiri yang berkehendak ingin mendampingi pamannya itu menempuh perjalanan jauh. Waktu itu Muhammad sudah berumur 12 tahun.

Tatkala kafilah dagang sampai di Bushra, Syam bagian selatan, mereka dijamu oleh pendeta atau rahib Buhaira. Buhaira melihat ada tanda-tanda kenabian pada diri anak kecil tersebut.

Ketika melihat kafilah dagang Abu Thalib lewat di depan gerejanya, Buhaira keluar menyambut mereka dan berbaur dengan rombongan tersebut, lalu berusaha menghampiri Muhammad. Dia menggenggam tangan anak tersebut dan berkata: “Inilah penghulu para rasul. Inilah Rasul utusan Tuhan alam semesta. Inilah orang yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam”.

Mendengar perkataannya Abu Thalib bertanya: “Dari mana engkau tahu? Buhaira menjawab: “Sungguh, ketika kalian mulai mendekati Aqabah, semua batu dan pepohonan bersujud (merunduk) padahal batu dan pohon tidak akan bersujud, kecuali di situ ada seorang nabi. Aku mengenali dia dari cincin nubuwat di bawah tulang rawan bahunya. Bentuknya menyerupai buah apel. Kami mengetahui tanda seperti itu dari kitab suci kami”.

Buhaira menjamu seluruh kafilah layaknya tamu. Dia minta Abu Thalib untuk segera membawanya kembali ke Makkah. Jangan diteruskan pergi ke Syam membawa Muhammad. Buhaira khawatir kalau orang-orang Romawi dan Yahudi mengetahuinya, mereka akan membunuhnya. Maka Muhammad dibawa kembali ke Makkah, sesuai anjuran pendeta tersebut. (Ar-Rahiq al-Makhtum: 70)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement