REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam ajaran Islam, sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan jasmani. Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin yang lemah,” (HR Muslim). Rasulullah juga menganjurkan agar anak-anak diajari berenang, menunggang kuda, dan memanah. Di sisi lain, Rasulullah juga memohon agar Allah menjaga kekuatan para hamba-Nya. Seperti yang hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Ya Allah, anugerahilah kami kemampuan menikmati pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami dalam menempuh jalan-Mu.”
Jasmani yang sehat seharusnya dapat mengantar ke jalan sesuai dengan tuntunan Allah. Pakar Tafsir Alquran, Prof. M. Quraish Shihab menjelaskan dalam bukunya, Islam yang Saya Pahami, di dalam Alquran, Allah mengecam mereka yang sehat mata dan telinganya tetapi tidak menggunakan dalam kebaikan. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 179 :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn.
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka mempunyai mata (potensi melihat) tapi tidak menggunakannya untuk melihat (yang baik), dan mereka mempunyai telinga (potensi mendengar) tapi tidak menggunakannya untuk mendengar (tuntunan). Mereka itulah yang seperti ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
Yang diharapkan dari potensi jasmani seseorang adalah kesehatan dan afiatnya. Tidak hanya sekadar “sehat” dalam arti kemampuannya digunakan dengan baik, tapi yang terpenting adalah keterhindarannya dari segala yang berdampak negatif baik di dunia maupun di akhirat. Dengan begitu, potensi jasmani manusia harus menyatu dengan potensi rohaniahnya demi menuju pada kebaikan keduanya. Rasulullah mengingatkan dalam hadits riwayat Bukhari, “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.”
Hadits tersebut berarti peliharalah jasmanimu dengan baik, tetapi jangan sampai pemeliharaannya hanya terbatas untuk kepentingan duniawi, tetapi juga untuk kepentingan keselamatan dan kebahagiaan jiwa.
Oleh karena itu, banyak dari ibadah dalam Islam yang mensyaratkan kegiatan-kegiatan jasmani. Misal, shalat yang harus didahului wudhu guna membersihkan jasmani atau gerakan shalat yang dikaitkan dengan ketentuan pada cara-caranya. Termasuk pula ibadah puasa dan haji yang semuanya berkaitan dengan jasad. Namun, semua ibadah tersebut baru berarti di sisi Allah jika disertai dengan jiwa atau rohani antara lain berupa niat dan ketulusan hanya karena Allah.