REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejamnya fitnah dapat menyebabkan seorang hamba bisa berseteru dengan yang lainnya. Fitnah membuat perpecahan, bahkan dapat menjadi namimah atau adu domba antarsesama Muslim atau sesama anak bangsa sehingga terjadi pertikaian, perang dan pertumpahan darah.
Sebab itu, sebagai Muslim sudah seharusnya memohon kepada Allah agar dijauhkan dan dilindungi dari orang-orang zalim yang senang menebar fitnah dan adu domba. Dalam surat Yunus ayat 85-86 dapat ditemukan doa agar terhindar dari fitnah orang-orang zalim.
Berikut bunyi ayatnya.
فَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ - ٨٥
Lalu mereka berkata, “Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim,
وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ - ٨٦
dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.”
Atau dapat dilafalkan seperti ini:
ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Dalam tafsir Kementerian Agama pada surat Yunus ayat 85 dijelaskan oang-orang yang beriman lagi taat ketika mendengar seruan Musa, mereka segera menyambutnya dengan penuh ketaatan, bahkan mereka hanya bertawakkal kepada Allah. Mereka menyadari kemenangan dan kebahagiaan yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang yang beriman tergantung kepada iman, amal, dan tawakal mereka.
Kemudian sesudah tawakal, mereka berdoa kepada Allah agar memelihara mereka dari kejahatan orang-orang yang zalim serta melindungi mereka dari upaya orang-orang yang ingin memalingkan mereka dari agama. Pada surat Yunus 86 dijelaskan ayat ini menerangkan kelanjutan doa Bani Israil ketika mereka memohon kepada Allah agar mereka dilepaskan dari kekuasaan dan kekejaman Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Berabad-abad lamanya mereka dalam perbudakan Firaun dan mereka mengalami kerja paksa dan pekerjaan kasar lainnya yang hina dan tidak berperikemanusiaan.