Jumat 11 Dec 2020 07:42 WIB

Rasulullah Larang Melaknat Orang Kafir yang Sudah Meninggal

Rasulullah juga meminta agar tidak menyebut orang kafir tertentu

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Rasulullah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Saw melarang umat Islam melaknat orang kafir yang sudah meninggal. Bahkan, Rasulullah memperingatkan sahabat dekatnya, Abu Bakar agar tidak menyebut orang kafir tertentu, tapi secara umum.

Seperti dikutip dari buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw” karya Fuad Abdurahman, beberapa waktu setelah Futhu Makkah (pembebasan Makkah), Rasulullah Saw berangkat menuju Thaif ditemani Abu Bakar beserta putri-putri Said Ibn Al-‘Ash.

Ketika mereka melewati kuburan Said Ibn Al-‘Ash, Abu Bakar bertanya, “Kuburan siapakah ini?”

“Kuburan Said Ibn Al-‘Ash,” jawab yang lain.

“Semoga Allah melaknat penghuni kubur ini,” hardiknya, “Sungguh ia telah memerangi Allah dan utusan-Nya.”

Mendengar hal itu, Amr ibnu Said naik pitam dan berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, ini adalah kuburan orang yang lebih banyak bersedekah dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Abu Quhafah.”

Abu Bakar menukas, “Apakau kau rela ia berkata seperti itu kepadaku, wahai Rasulullah?”

“Bertuturlah yang sopan kepada Abu Bakar, hai Amr.”

Karena merasa jengkel, Amr ibn Said memisahkan diri dari rombongan Rasulullah Saw. Kemudian, beliau memperingatkan Abu Bakar dengan berkata, “Wahai Abu Bakar, jika kau hendak menyebut orang kafir, sebutlah secara umum. Karena jika kau menyebut orang tertentu, itu akan menyakiti perasaan keturunannya.”

Sejak peristiwa itu, kaum muslimin tidak pernah menyebut lagi kejelekan orang kafir yang telah mati secara perorangan. Selain itu, Rasulullah juga melarang kaum Muslimin mencaci orang musyrik yang terbunuh dalam perang Badar.  Beliau berkata,

“Jangan menghina mereka, karena mereka tidak akan pernah menyukai apa yang kalian katakan. Kalian pun hanya akan menyakiti keluarganya yang masih hidup. Sesungguhnya hinaan adalah perkataan yang keji.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement