REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk berbicara jujur dan jangan memberikan kesaksian palsu.
Rasulullah Nabi Muhammad SAW juga dalam sabdanya telah memperingatkan umat manusia bahwa akan datang tahun-tahun penuh dusta menimpa manusia.
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, di tahun-tahun penuh dusta itu, pendusta dipercaya sementara orang yang jujur dituduh berdusta. Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa di tahun-tahun penuh dusta ini amanat akan diberikan kepada pengkhianat.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: سيَأتي علَى النَّاسِ سنواتٌ خدَّاعاتُ يصدَّقُ فيها الكاذِبُ ويُكَذَّبُ فيها الصَّادِقُ ويُؤتَمنُ فيها الخائنُ ويُخوَّنُ فيها الأمينُ وينطِقُ فيها الرُّوَيْبضةُ قيلَ وما الرُّوَيْبضةُ قالَ الرَّجلُ التَّافِهُ في أمرِ العامَّةِ
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara."
Lalu, Rasulullah SAW ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum." (Sunan Ibnu Majah).
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga memperingatkan umat manusia tentang bahaya fitnah. Rasulullah SAW mengatakan ketika datang fitnah maka akan ada orang yang menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ. يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيْهَا مُؤْمِناً وَيُمْسِي كَافِراً. أَوْ يُمْسِي مُؤْمِناً وَيُصْبِحُ كَافِراً. يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR Muslim).