Selasa 01 Dec 2020 16:35 WIB

Jangan Salah Kaprah! Jihad Bukan Perang, Ini Arti Sebenarnya

Jihad hawa nafsu dikatakan sebagai jihad terbesar seorang hamba.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Jangan Salah Kaprah! Jihad Bukan Perang, Ini Arti Sebenarnya
Foto:

Menurut Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam Minhajul Muslim, jihad juga tidak selalu diartikan perang. Ia menyebut ada empat macam jihad yang merupakan ajaran Islam.

  • Jihad terhadap orang kafir yang memerangi Islam

Jihad ini bisa dengan terjun ke medan perang, harta, lisan dan hati. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Berjihadlah kalian melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian," (HR. Ahmad). 

  • Jihad melawan orang fasik dengan terjun ke medan perang, harta, lisan dan hati

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, bila tidak mampu maka dengan lisannya, bila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman," (HR. Muslim). 

  • Jihad melawan syetan dengan cara menolak syubhat yang dia bawa dan meninggalkan maksiat yang ia iming-imingi

Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu," (QS. Fathir: 6).

  • Jihad melawan hawa nafsu

Jihad ini dengan menggiringnya belajar pengetahuan agama, mengamalkannya, mengajarkannya, memalingkan dirinya dari keinginan nafsunya serta melawan gejolaknya. Jihad melawan hawa nafsu ini bahkan disebut sebagai jihad agung, sampai-sampai dikatakan sebagai jihad terbesar seorang hamba. 

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi juga mengatakan jihad memiliki banyak hikmah dari pelaksanaannya, yakni agar musuh dan kejahatan bisa terusir, jiwa dan harta terjaga, hak terlindungi, keadilan terbentengi serta kebaikan dan Islam bisa tersebar. 

Dengan mengamalkan beragam jenis jihad tersebut, seseorang akan mendapat ridha Allah ta'ala dan mendapat syurga-Nya jika meninggal dalam pelaksanaannya. Rasulullah SAW bersabda:

 

"Perumpamaan mujahid di jalan Allah dan Allah maha mengetahui tentang orang yang berjihad di jalan-Nya ialah seperti orang yang selalu berpuasa dan mengerjakan shalat malam. Allah menjamin seseorang yang berjihad di jalan-Nya bila meninvval akan dimaaukkan ke dalam syurga atau dikembalikan dengan selamat beserta pahala atau ghanimah," (HR. Ibnu Majah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement