REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tanda-tanda kiamat dapat dikenali dengan terbagi menjadi dua, yakni tanda-tanda kiamat sugra (kecil) dan kubra (besar). Dari tanda-tanda kiamat sugra, dijelaskan mengenai amanah yang diserahkan kepada golongan ini, siapa mereka?
Dalam buku Prediksi Akhir Zaman karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan, tanda-tanda kiamat surga pernah terjadi dan bahkan ada yang terulang. Misalnya, tanda kiamat sugra yang pernah terjadi dan telah berakhir adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW dan terbelahnya bulan.
Adapun tanda kiamat sugra yang terus-menerus terjadi dan berulang contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya. Lalu muncul para pendusta yang mengaku sebagai Nabi, munculnya wanita-wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang, serta merebaknya perzinahan. Meski demikian, tanda-tanda kiamat sugra yang belum terjadi juga ada. Contohnya adalah tanah di Jazirah Arab menjadi subur dan penuh pengairan.
Perlu dipahami bahwa hari kiamat dan hancurnya dunia adalah suatu hal yang pasti terjadi dan wajib dipercaya umat Islam. Keyakinan seperti ini sudah semestinya menjadi akidah bagi setiap Muslim, hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surah Ar-Ra’du ayat 2: “Yudabbiru al-amra yufasshilu al-aayati la’allakum bi-liqaai Rabbakum tuqinuna,”. Yang artinya: “Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuanmu dengan Rabbmu,”.
Untuk itu, menyongsong hari kiamat maka dimunculkanlah pesitiwa-peristiwa besar yang disebut dengan asyhrathus-saa’ah (tanda-tanda kiamat). Para ulama menjelaskan tanda-tanda itu dan dikelompokkan ke dalam kiamat sugra serta kubra yang setiap dari itu diperinci lagi menjadi beberapa bagian.